>>>>Search You Stuff here
Tips Cerdas Puasa di bulan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT dan dirindukan umat Islam. Tapi jika dilihat fenoma yang berkembang, masyarakat cenderung merindukan Ramadhan karena tiga hal.
Pertama, Ramadhan dianggap ladang usaha. Anggapan ini terjadi karena pada bulan Ramadhan, umat Islam banyak terperangkap budaya konsumtif.
Kedua, Ramadhan dianggap bulan bersantai-santai. Sehingga banyak perusahaan, kantor pemerintahan, dan pusat aktivitas manusia terlihat pasif.
Ketiga, umat merindukan Ramadhan karena yakin Ramadhan adalah bulan amal. Inilah mereka yang beruntung secara totalitas. Jika Ramadhan dijadikan sebagai ladang amal, maka orang akan senantiasa berhati-hati dalam segala tindak tanduknya.
Mereka yang merindukan Ramadhan karena yakin Ramadhan merupakan bulan amal, pasti bekerja efektif dan efisien. Mereka ini biasanya sudah melakukan empat persiapan penting.
Pertama, persiapan ruhiyah atau persiapan rohani. Ini adalah usaha membersihkan hati dari penyakit aqidah. Kedua, persiapan fikriyah atau persiapan pikiran. Ini merupakan usaha meluruskan pikiran, Ramadhan adalah bulan amal, bukan bulan mal (ladang usaha) atau bulan bersantai.
Ketiga, persiapan jasadiyah atau persiapan fisik dan kesehatan. Ini penting dilakukan karena bulan Ramadhan tidak dapat berjalan dengan normal, apalagi meningkat jika tidak didukung oleh kondisi tubuh yang fit dan bugar.
Keempat, persiapan maliyah atau dana. Pada dasarnya persiapan maliyah, diperlukan dalam menyambut bulan suci Ramadhan bukanlah untuk membeli baju baru, menyediakan kue-kue dan makanan-makanan yang serba wah selama puasa ataupun untuk Idul Fitri. Dana justru diperlukan untuk memperbanyak infak, shadaqah, dan ifthar (memberi perbukaan orang yang berpuasa).
Nah, sudahkah kita melakukan empat persiapan cerdas itu dalam menghadapi Ramadhan 1432 Hijriah? Jika belum, niscaya kita belum terlambat. Apalagi, Ramadhan masih dua hari. Setidaknya, masih ada kesempatan untuk memperbaiki niat.
Penentuan Awal Puasa Ramadhan Tahun 2011
"Ya, Insya Allah nanti sore pukul 17.00 WIB di Kementerian Agama," ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Nazaruddin Umar , pagi ini.
Dalam sidang itu, Kementerian Agama akan mendengarkan presentasi dari beberapa perwakilan organisasi Islam dari daerah yang sudah memantau hasil rukyatul hilal (penampakan bulan di titik awal). Setelah mendengarkan presentasi tersebut, kata Nazaruddin, pihaknya baru akan membacakan keputusan mengenai 1 Ramadhan tersebut melalui sidang Itsbat.
"Presentasinya sampai Magrib, setelah itu kita lanjutkan dengan sidang," tambahnya.
Mengenai prediksi bahwa 1 Ramadhan akan jatuh pada 1 Agustus 2011, Nazaruddin membenarkan hal itu. Pasalnya, menurut dia, penetapan puasa memang bisa diprediksi, dengan cara menghitung derajat ketinggian hilal (hisab). Menjelang tanggal 1 Ramadhan, ketinggian hilal biasanya di atas 0 hingga 2 derajat.
"Dan sekarang posisi bulan sudah enam derajat, jadi aman. Tapi untuk pastinya kita akan tunggu hasil resmi dari pemerintah setelah sidang Isbat nanti sore," tukasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama, Suryadarma Ali mengatakan, sidang Itsbat merupakan salah satu cara untuk menentukan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan dengan cara melihat posisi bulan (Rukyatul Hilal). Suryadarma juga berharap semua pihak dapat bersama dan sepakat menerima keputusan tersebut jika 1 Ramadhan jatuh pada 1 Agustus 2011.